Yang lucu adalah jika kedua orangtua kami memanggil salah satu di antara kami, entah itu AGIIII, ARIIIII atau ADIIIII, pasti kami bertiga akan menjawab serempak, "Ya...?" trus ortu akan 'menjelaskan' dengan mengulangi siapa sebenarnya yang mereka panggil, barulah yang terpanggil datang memenuhi. Selalu begitu, habis... ketiga nama itu terdengar hampir sama bila diserukan sih!
Nah, dari jarak umur yang sedemikian jauhnya, seperti anak-anak yang lain, kami juga mengalami masamasa rukun atau pun ribut hanya garagara masalah sepele. Yang bingung dan selalu kerepotan mengasuh "Anak Kecil" (kan selama 15 tahun lebih selalu ngasuh bayi!) tentunya
kedua orangtua kami. Mereka sepasang dokter yang sangaaaaat sibuk, dan tanpa mengenal istilah babysitter, kami dirawat dan disayangi sepenuhnya oleh kedua orang tua kami. Dalam cinta dan kasih sayang itulah kami tumbuh, namun anehnya kami tetap tidak sepakat dengan sapaan kami masingmasing kepada kedua orangtua kami itu. Saya menyapa ibu dengan IBU' dan papa dengan PAPA', sedangkan Ari memanggil MAMMI dan PAPPI, sementara Adi : IBU dan BAPA'. Keluarga atau teman yang mengetahui hal ini cuma bisa ngakak dengan ketidakkompakan kami.Saya lagi berpikirpikir apa bagusnya sapaan untukku dan Bang Azwar jika kelak kami memiliki anak. Apa bagus bila kami disebut IBU'-PAPA', atau MAMMI-PAPPI, atau IBU-BAPA'? UMMI-ABAH, atau EMMA-ETTA, atau MAMA-PAPA saja? Ada yang punya saran?
Doakan juga agar kami bisa cepat memiliki anak ya....
Makasih...





No comments:
Post a Comment