Ibu dan Attis


Digambar tepat setahun yang lalu 28 November 2014
Dan disodorkan dengan penuh cinta oleh my very gagah boy : Attis
Katanya, "Ibuuuu, ini ibuuuu..... ini Attis...."
Can you see that I am wearing a very beautiful necklace?
Oh my Attis, you are my priceless long necklace, I keep you around me, in front of my beating heart, near to my twin lung, and always in my mind

Hi From Us

Hi from us
Location : COT Chief Room
                RS. Dr. Tadjuddin Chalid Makassar

Thinking Out Loud

"Thinking Out Loud"
(Ed Sheeran)

When your legs don't work like they used to before
And I can't sweep you off of your feet
Will your mouth still remember the taste of my love?
Will your eyes still smile from your cheeks?

And, darling, I will be loving you 'till we're 70
And, baby, my heart could still fall as hard at 23
And I'm thinking 'bout how people fall in love in mysterious ways
Maybe just the touch of a hand
Well, me - I fall in love with you every single day
And I just wanna tell you I am

So honey now
Take me into your loving arms
Kiss me under the light of a thousand stars
Place your head on my beating heart
I'm thinking out loud
Maybe we found love right where we are

When my hair's all but gone and my memory fades
And the crowds don't remember my name
When my hands don't play the strings the same way
I know you will still love me the same

'Cause honey your soul could never grow old, it's evergreen
And, baby, your smile's forever in my mind and memory
I'm thinking 'bout how people fall in love in mysterious ways
Maybe it's all part of a plan
Well, I'll just keep on making the same mistakes
Hoping that you'll understand

That, baby, now
Take me into your loving arms
Kiss me under the light of a thousand stars
Place your head on my beating heart
Thinking out loud
Maybe we found love right where we are

So, baby, now
Take me into your loving arms
Kiss me under the light of a thousand stars
Oh, darling, place your head on my beating heart
I'm thinking out loud
But maybe we found love right where we are
Oh, baby, we found love right where we are
And we found love right where we are

9 Taong Sudah


Rindu paskali deng dia
9 taong sudah dia pigi kastinggal beta
Lha masih jalas kaingatang dia pung baehati,
dia pung kasisayang,
dia pung palukang,
dia pung cikulucikulu voor beta (itu kagiatang aneh, kastempel dahi deng dahi, dia bilang, "Ciiikulucikulu' ini anaknya Papa, pintar lebe pintar dari beta eee, bae lebe bae dari beta eee, sayang Agi eeee..."),
dia pung tagas,
dia pung parhatiang,
dia pung gaya,
dia pung cara bajalang,
dia pung cara tasanyong,
dia pung cara baganggo,
dia pung baehati (ini su ditulis partama maar seng cukup, harus baulangulang)

Tuang Allah eee... dia ada baebae di sana to, bajanji jua voor beta kase tampat par dia yang bae eee...., yang tarang... yang sajuk, yang paling bagus eee....
Umpama beta bole kiring polo ciong voor dia, kase sampe jua Tuang eee....
Beta rindu paskali...

Sunholiday


Sunholiday @ Taman Wisata Bintang Galesong Takalar

Paris dan Friday 13th


Sebenarnya tidak terlalu suka Perancis dibanding negara Eropa lainnya.
Mungkin karena orangnya yang menurutku kurang ramah dibanding other europeans, bunyi bahasanya yang indah tapi sama sekali tak kumengerti selain je t'aime, atau karena 2 kali ke sana tidak pernah tinggal lama hingga tak kenal betul.

Apapun itu, Paris Attack semalam sungguh membuat gundah hati.
Korban yang terluka (>200 org) dan korban tidak selamat (150 orang) hanya masyarakat sipil dan turis yang tidak berdosa, tak punya sangkutan apapun dengan peneror
Sedihnya...
Headline di manamana bunyinya begini :
France has declared a national state of emergency and tightened borders after at least 150 people were killed in a night of gun and bomb attacks in Paris (141115)

Saya mau tanya, itu rombongan teroris yang meledakkan diri dengan bom di badannya, ada otak dan hatinya?
Sapatau kepalanya kosong dan hatinya sudah hilang.
Kejamnya mereka.

Tahanan Kota


Hai from Penjara
Tahanan dengan no. 27
*biasanya Sabtu mallagalaga saja...

HKN 51, 12112015


With a black ribbon circling my left arm, because something sad happened before
Doctors are accused in Gratifications problems
Doctors are suspected with many troubles
People did not know what the real story, what is in the real life of each doctor.
A young doctor died a day before HKN, in the middle of duty in Dobo Island, Aru, Maluku
It's very sad because he's just arrived there on May 2015, he's very smart, very humble and looks very happy to lived there with the locals.
When he's sick, the friends want to evacuated him to the bigger Island but he got worst rapidly, though the speedboat was ready to carry him.
He died then

Doctors are ordinaries, could in a happy, sad, healthy, sick conditions in a big town or in Indonesia's rimland out there
So please take a minute to think before say something judging, in this case, about doctors
Many of us are still work even in the bad circumstances bad environtment, we work in the rule, mingled with others without specialities, doing the job, looking for a happy and secure life as a doctor.
And a black ribbon circling our left arm said so

Gratifikasi = Anugrah ???


Apa itu gratifikasi?
Kalo anugrah mah saya tau : Anu Gratis Hahaha....
Kalo di kamusnya netizen maka anugrah itu ditulis gini :
Anugrah (noun) : barang dan jasa dari pihak pemberi yang berpindah dengan gratis (tidak perlu biaya dan atau barter barang) ke pihak penerima yang tentunya sangat bergembira
Lha kalo gratifikasi? Mungkin sama saja arti dan metodenya.
Pun berbeda, hanya di pemerannya saja.
Kalo anugrah dilakoni oleh saya dan bangsa alay lainnya, sementara kalo gratifikasi diperankan oleh orangorang yang lebih intelek.

Yayaya.... saya memang penerima anugrah/gratifikasi ini
Sejak dulu
Di sini saya mau membuat pengakuan
Pengakuan dosa
Dosa yang nikmatnya tiada tara
Lha bayangkan saja, hari geneeee dapat sesuatu gratis, ah.... nikmatnya....
Wong sekarang BAK saja musti bayar eee... jadi nikmat toh kalo gratis

Gratifikasi ini sudah diperkenalkan sejak dulu pada saya.
Yang saya ingat, orangtua saya sering menasehatiku begini, "Apa yang kita dapatkan hendaknya merupakan hasil usaha kita sendiri, jangan mengharap bantuan ataupun bersandar pada orang lain!"
Papa sangat keras dalam hal ini, ujarnya, "Jang suka pi batadatada mulut ka orang!!!"
(Jelas itu bahasa Belanda, jelas sekali...!!)
Artinya, jangan pernah pergi tadah mulut ke orang lain, jangan pernah minta makan ato barang gratisan dari orang lain, tidak boleh berharap sama orang lain!
"Jang parnah pasang muka kasiangkasiang ka orang!!"
Artinya, jangan pernah menampakkan wajah kesusahan pada orang lain, jangan pernah mengharapkan belas kasihan orang lain...

Tapi kenyataannya dalam aluralur berkehidupanku sering saya mendapat gratifikasi itu.
Mungkin gaya saya gaya batadatada mulut kali ya ato muka saya muka kasiangkasiang
Entahlah

Yang jelas saya adalah pelakon gratifikasi, tojengka!! Sumpah!!

Saat bertugas sebagai dokter PTT di Majene, saya sering diberi minyak kelapa (minyak Mandar) sama orang, gratis!
Tak terhitung jumlah kelapa, pisang, labu, pepaya, ikan asin, telur ikan tuingtuing (ikan terbang) untukku selama 3.5 tahun bertugas, gratis!! Sampai kadang kalo saya mau pulang ke Makassar, saya ndak pamit sama tetangga atau orang Puskesmas, karna kalo minta ijin tibatiba ada karung berdiri berisi kelapa atau dos berisi ikan asin bambangan yang beken itu.

Cerita lain terjadi saat naik bis Makassar-Majene atau sebaliknya, tak terhitung berapa kali saya dapat gratisan Roti Maros, salak pinrang atau jagung rebus! Kalau supir bis yang memberi berarti "jatah supir" itu karena bis berhenti istirahat di toko atau los penjual buah, biasanya kubalas dengan memberikan sepapan atau 2 papan vitamin. Kalau sesama penumpang bis yang membayari biasanya karena dia mantan pasien atau kawan kenalan. Senang kan....

Trua saat makan di restoran, pas mau membayar, ternyata bill sudah dibayarkan oleh entah siapa tadi, kadang pasien, kadang anggota DPR, Bupati, kawan kenalan dll
Kalo sudah gini kadang menyesal tadi pesan makanannya hemathemat!!

Belum lagi undangan makan gratis ke berbagai acara, nikahan, sunatan, akikahan, masuk rumah baru, naik jabatan, sampai takziah!!
Aaaah... pigi tadatada mulut duluuuuu.... ndak perlu masak kitaaaa....
Trus kalo pulang dari acara, biasanya ada rantang berjal an di belakangku!!
Rantang besar isi bermacam makanan pesta, bisa untuk makan 2 hari sebagai bujang lokal tempo itu!!
Ihhiiiii.... ndak masak 2 hari kitaaaaa!!

Waktu sekolah bedah, setelah selesai bantubantu dokter konsultan operasi, biasanya diajak makan, gratis!!
Ya iyyalah....
Atoooo langsung dikasi duit sama beliaubeliau itu, pemberian itu diawali dengan pertanyaan, "Ko sudah makan? Ambil ini duit ko pi makan eee....!"
Senangku! Karna biasanya duit berlebih sehingga bisa mengajak kawan makan berdua atau bertiga.
Ato bisa buat beli blus 1!! Biar ndak makan, yang penting gaya dengan baju baru toch!!
Sebagai anak sekolah, itu merupakan anugrah terindah
Sungguh!

Saat harus membawa tugas pendidikan pun kita sering menerima gratifikasi, karena bisa sekalian jalanjalan dengan fasilitas anugrah. Transport, makan minum, hotel, kadang dapat duit buat beli oleholeh juga dari konsulen. Yang penting tugas selsai dan tidak malumaluin.
Senangnya!

Nah ini bagian yang paling hot!
Saat temanteman dari perusahaan farmasi yang biasa disebut detailer ato agen representative mendatangi kami.
Ehm.....
Ada yang mau minum dulu? Sapatau haus!
Ato mau BAK dulu? Sapatau kebelet!
Selesaikan saja dulu minum ato ke belakangnya, nanti baru saya cerita lagi!

Nah, jadi, mereka itu datang, kadang bawa martabak, kadang nasi goreng
Hot kan??
Gratis!!
Dimakan bersama sambil ceritacerita ngalorngidul
Kadang mereka menawarkan sesuatu yang tidak dapat saya tolak rasanya.
Ikut acara ilmiah gratis!
Imingiming yang sangat menggiurkan, bukan?
Bagaimana menolaknya? Bisakah kita menolaknya? Mampukah?
Padahal katanya sih ada dana peningkatan SDM, dana ikut acara ilmiah yang dibolehkan. Dan ada Undangundang yang mengaturnya. Lagian kami dokter Indonesia dituntut mengumpulkan poin SKS untuk membuat ijin praktek. Bila poin ridak cukup, tak bisa mengurus perpanjangan registrasi dokter (STR)
Jadi?
Begini caranya, bisalah kita tanyakan apa yang harus dibalaskan ke perusahaan farmasi itu. Bagaimana persyaratannya.
Karena kadang mereka menganggap itu "hutang" kita pada mereka.
Bila dokter menerima ajakannya, maka harus memakai obat milik mereka ke pasienpasien. Hitunghitungannya ada, kata mereka.
Tentunya itu mengikat!
Pelajari obatnya, pelajari sendiri, selidiki dengan membaca dan membaca lagi, pakai ilmu Farmako, jangan belajar dari mereka saja, karna pasti keunggulan obatnya saja yang diutamakan. Selalulah berhatihati.
Bila kalian tak mau terikat, jangan terima mereka
Jika tak mau berhutang, sebaiknya dibicarakan di depan.
Kalau tak mampu membebani diri jangan cobacoba!

Pakai otak
Pakai hati
Pasien yang terindikasi perlu obat tertentu, cari dulu obat generik atau obat yang masuk formularium asuransi. Bila tidak ada, maka jejerlah obatobat paten itu, cari yang paling rendah harganya, pemilihan in a row, tidak pakai imingiming, tidak pakai hutang!
Ilmu farmakologi dipertajam lagi. Pelajari apa kelebihan dan kekurangan 1 jenis obat dengan nama yang berbedabeda.
Ada obat generik dengan harga murah efeknya lebih bagus ke pasien, ada pula obat paten dengan harga menjulang tokcermantep menghalau penyakit. Apa boleh buat kalo sudah begini. Yang penting itu yang terbaik.
Gila aja rasanya, memberikan tambahan penderitaan membeli obat pada pasien yang memang sudah sakit kasiaaaang.....
Coba liat dong pung muka kasiangkasiang itu eeee....
Mestinya ada welas asih kita sebagai dokter yang menangani pasien.

Itu resepku.
Begitulah.
Selama ini berhasilberhasil saja.
Saya bisa senangsenang saja.
Tanpa beban, tanpa hutang.

Jadi, jangan sampai gratifikasi itu menyiksa saya
Awas saja!
Tidak mau saya.
Bisa bangun Papa dari kuburnya kalo saya anehaneh.
Didatanginya saya, melotot dan bilang, "Kanapa Papa mati, ko jadi gila? Ko su seng punya hatikah?"
Yang ditanyakan hati bukan otak. Karena otak selalu ada di kepala apalagi selalu dipakai buat berhitung, tapi hati kadang sembunyi di belakang rusuk, lupa diingat dan tidak diindahkan
Pasti begitu, pasti!

Jadi tenangtenanglah wahai Dokter Indonesia, semua ada jalannya, terang lampunya, indah warnanya bila otak dan hati dipakai
Iman, ilmu, amal padu mengabdi
Insya Allah yang terbaik hasilnya.

Pita Hitam di HKN ke-51



Ndada baju hitamku
Jadi pita hitam saja tambah senyum yang mudahmudahan manis

#SelamatHariKesehatanNasionalIndonesia
#Dokterberduka
#RIPdrDiondiPulauDobo

Dan Cecarlah Kami


Ini foto kemarin, pas Hari Pahlawan 10 Nopember 2015
Ini foto kami, sebagian kecil dari 155 orang Orbita FKUH'91, yang sudah tersebar di seluruh penjuru dunia, dalam dan luar negeri, hm.... bahkan beberapa dari kami sudah mendahului kami ke alam lain.
Kami menyempatkan diri berkumpul di suatu sore mengadakan arisan, memperkuat silaturrahim, saling berkabar satu dengan yang lain, bercerita soal kawan, keluarga dan pasien.
Janjinya sesuai undangan jam 4, tapi yang lucu, kami tidak datang bersamaan, ada yang beda semenit, 2 menit, stengah jam, bahkan ada kawan yang sudah pulang baru kawan yang lain datang.
Kenapa begitu?
Karena urusan kami sebelum dan sesudah acara ini bedabeda.
Ada yang mesti menyelesaikan poli dulu di siang hari, ada yang mesti visite pasien dulu, ada yang mesti tuntaskan operasi, ada yang harus urus anak dan suami dulu baru bisa bebas ke arisan, lantas ada yang buruburu pergi karena sudah ditunggu pasien di tempat praktek, atau di meja operasi!!

Memang yang tampak di luar adalah kami semua tersenyum, ketawa, bahagia.
Kalian mungkin tidak tau apa yang kami lewati seharian ini, hanya agar kami bisa bertemu dengan kawan sahabat hanya selama setengah jam itu!!
Memang yang kelihatan hanya baju yang bagus dan warnawarni.
Kalian mungkin tidak mengerti kenapa kalo kalian berada di dekat kami, kami (saya ji barangkali ini di'!!! Nanti marah kawankawanku :D ) ternyata sangat sakkulu, karena baju yang dipakai menjelang maghrib itu adalah baju yang dipakai sejak pagi dan sudah diajak thawaf dan sai' keliling RS!!

Sudah berhari, berbulan, bertahun, kami membaca dan mendengar di berbagai media soal profesi dokter yang disorot, disudutkan, dicecar...
Ah, kalian tidak pernah tau apa yang kami alami sesungguhnya setiap waktunya.
Media sering menceritakan berlebih suatu kejadian, bagus kalo positif, tapi kalau negatif, maka hancurlah kami. Karena kami sulit mengelak, sulit membela diri.
Karena bila kami membela diri, kami harus punya waktu dan tenaga ekstra untuk itu.
Bila kami mogok, pasien bisa terlantar toch.
Maka kami dengan kesadaran penuh, sangat menghindari aksi mogok.
Pun itu terjadi, maka kami sudah mengatur sedemikian rupa supaya pelayanan di RS tetap berjalan. Tidak pernah ada RS ato puskesmas atau balai kesehatan yang kosong dengan sengaja akibat cecaran orangorang pada profesi kami.
Pun masuk media, maka ya itu tadi, semua berlebihan diulas.
Kami juga harus percaya bahwa pejabat dari perkumpulan kami atau senior yang duduk di pemerintahan mampu menyelesaikan masalahmasalah kami secepatnya.

Hari ini kami, untuk kesekian kalinya, mendengar berita meninggalnya adik kelas kami di Dobo kepulauan Aru, akibat kecurigaan infeksi viral Post Morbili yang menyebabkan penurunan kesadaran (gejala radang otak/Encephalitis)!!
Ya Allah, dia baru saja pergi menunaikan tugas pada bulan Mei 2015 ini di sebuah pulau kecil di dekat Papua sebagai tugas awalnya menjadi dokter, dia hanya ingin membantu masyarakat di sana.
Ya Allah, ampuni dosanya, lapangkan jalannya, mohon berikan tempat terbaik bagi adik kami almarhum dr. Dionisius Giri Samudra (Andra) FKUH 2009.

Beberapa bulan lalu, kami mendengar seorang adik kami sedang hamil 7 bulan didiagnosis Leukemia. Penanganan yang sulit dihadapkan padanya, antara menunggu waktu kelahiran yang normal namun membahayakan si Ibu yang semestinya segera dikemoterapi, atau terminasi kehamilan saat 7 bulan itu. Dan si Ibu memilih untuk menunggu sang bayi lahir pada waktunya!!
Alhamdulillaah 2 minggu lalu si bayi lahir dan si Ibu sekarang mendapat terapi untuk penyakitnya.

Dua minggu lalu ada dokter yang ikhlas menyumbangkan satu ginjalnya untuk anaknya. Rela melewati nyeri dan rasa seram saat operasi. Ikhlas menerima kenyataan ginjalnya tinggal satu dan harus dipelihara sebaikbaiknya.

Dokter itu manusia biasa.
Bisa sehat dan tertawa, bisa sakit dan parah bahkan meninggal.
Kasusnya banyak, kawan, hanya tak sempat diangkat saja.
Tidak menarik buat dibahas detail. Yang menarik adalah :
Ternyata gaji dokter sangaaaaaaat tinggi (Iyakah? Keponu anuuuu...)
Ternyata ada namanya gratifikasi dari perusahaan obat (lihat definisi gratifikasi dan UU yang mengatur pemberian dana tsb!)
Ternyata sekolah kedokteran mahal dan setelah wisuda para dokter itu menghalalkan segala cara untuk balik modal (piciknya bila ada dokter yang demikian. Mudahmudahan tidak ada)

Ah... kalian tidak paham apa yang sesungguhnya kami lalui
Kalian tidak mengerti cerita sebenarnya selain yang dibaca di koran, di medsos, di TV, dll
Detailnya ada, kawan....
- Mulai dari kami lulus ujian masuk FK,
- Kelaskelas kedokteran yang amat panjang dan melelahkan,
- Kehidupan sebagai koasisten di RS dengan makan dan tidur yang tidak teratur,
- Selesai sekolah harus ujian kompetensi,
- Dapat penempatan di RS dengan fasilitas yang minim,
- Dapat Puskesmas di daerah yang masih menggunakan kelapa, pisang, ikan atau hasil bumi lainnya sebagai alat barter jasa pelayanan dokter
- Harus naik turun gunung dengan berjalan kaki ke wilayah daerah tertinggal di pelosok desa, kadang berkuda, atau menyeberangi sungai dan laut
- Harus berpisah dari keluarga saat menimba ilmu di negeri orang,
- Saat harus duduk di kursi pejabat dan membawa aspirasi seluruh dokter Indonesia,
- Masalah jasa medis yang tidak sesuai tarif pelayanan, dan tidak adanya transparansi keuangan dari jajaran direksi
- Terpaparnya kami dengan darah/penyakit yang diderita pasienpasien kami,
- Debaran jantung saat mengiris tubuh pasien dan berusaha menyembuhkannya,
- Masalah seorang dokter yang sementara melakukan operasi pasien anak dan di rumah anaknya sendiri sedang demam (bagus kalau rumahnya di sebelah RS, anak dekat saja.... lha kalau anaknya ada di seberang lautan, piye???)
- Kadang kami harus bertemu dengan masyarakat yang menganggap kami superman/woman yang harus melayani 24 jam,
- Perasaan yang tersayat saat pasien tidak sembuh,
- Dst dst dst.....
Kami melalui dan merasakannya, kawan
Walaupun mungkin apa yang kami alami itu tidak bermakna bagi perputaran dunia

Kami mungkin hanya jadi Pahlawan bagi sebagian orang yang sudah pernah kami 'touch', karena kami sadar semua itu adalah kehendak Tuhan. Semua yang terjadi adalah atas kuasaNYA.
Jadi mohon jangan anggap kami dewa,
Jangan pula anggap kami penjahat.

Kami hanya manusia biasa dengan sekian banyak problema hidup seperti orang lain.
Kami hanya ingin hidup tenang seperti orang lain, supaya bisa melaksanakan tugas sebaikbaiknya.
BTW, selamat Hari Kesehatan Nasional 12 Nopember 2015

Demam dan Belajar




Sudah sarapan, sudah minum obat, sudah cuci badan, sekarang waktunya belajar Mandarin
Mudahmudahan besok ndak demam dan ulangannya lancar

Masih Demam



Pagi ini saya masih demam
Tapi tetap kuat makan roti dan minum susuuuuuu.....
Ibu sibuk sekali larang saya jogetjoget dan mengoceh, kata Ibu nanti demamnya tidak turun kalau banyak goyang dan bicara
Jadi sekarang saya baring luruslurus dan tidak menjawab pertanyaan Ibu. Kan disuruh diam!!!
Tapi kok tidak enak yaaaaaa.....
"Ibu, kita lagalaga yuuuuk......"
Aaaaa... Ibu melotot lagiiiiii.....

Demam dan Monthly Test



Seperti biasa monthly test akan dilaksanakan Senin ini dan Attis mulai mencicil pelajarannya sejak Kamis kemarin.
Sayangnya dia tibatiba demam semalam, entah kenapa. Mungkin kecapekan, mungkin kurang istirahat, mungkin kurang minum. Tidak mau saya berpikir sakitnya ini akibat virus atau bakteri, atau penyebab yang lebih seram lagi.
Yang jelas sejak semalam kupeluk dia dan berdoa dalam hati supaya demamnya pindah saja ke saya.
Pagi ini demamnya turun, tapi badannya tetap hangat dikit, tapi dia minta belajar. Jadilah begini, setelah minum susu, sarapan dan minum obat, dia duduk bersandar membaca buku PKNnya sebagai cicilan untuk ulangan hari Selasa.
Doakan Attis cepat sembuh ya.
Semoga ulangannya lancar juga.

Guru




Ada frase lama berbunyi : "Guru itu diGUgu dan ditiRU" (sepertinya ini bahasa Jawa, karna tak ada dalam kamus bahasa Belandaku) memiliki makna dan falsafah bahwa sosok seorang guru dapat dipercaya dan ditiru.

Saya kurang setuju.
Karna ternyata yang saya alami, tidak semua guru dapat dipercaya dan ditiru. Guru itu memang selalu memberi kita contoh. Ada contoh baik, namun ternyata ada pula contoh yang kurang bahkan tidak baik.
Padahal sebenarnya dalam berbagai kegiatan berkehidupan, masyarakat berharap guru selalu jadi tauladan dan panutan.

Sebenarnya, saya tibatiba teringat saja tadi pagi, tapi baru sempat diketik sekarang, saat semua kesibukan sudah mereda, setelah selesai menemani kawan junior calon dokter bedah menyelesaiksn operasinya.
Sebenarnya, bukannya tidak percaya pada kemampuan junior saya, mungkin secara teori dia lebih pintar dari saya, tapi saya merasa memang sudah jadi tugas saya menemani dan membimbingnya sampai masa tugasnya berakhir di sini. Jadi bukanlah buangbuang waktu menenaninya setiap hari. Karna yang saya lakukan adalah memberinya bekal untuk dipakai kelak setelah dia selesai sekolah bedah.
Mudahmudahan semuanya contoh baik.
Saya berusaha menjadi guru yang baik, yang patut digugu dan ditiru.

Lantas guru yang memberi contoh yang kurang baik? Guru yang tak pantas digugu dan ditiru?
Suatu waktu dulu, saya kerap menemani seorang dokter anak praktek. Kadang saya datang awal, sebelum beliau datang.
Di luar tempat prakteknya sudah berjejer anak sakit beserta orangtuanya masingmasing yang berasal dari berbagai kalangan. Kaya, miskin, saudagar, PNS, nelayan, petani, tukang kayu, dan sebagainya.
Lalu dokter datang dan praktek pun dimulai.
Yang membuat saya miris, bila Ibu datang sambil menggendong anaknya yang beringus berpenampilan cantik, rapi dan bersih, maka serta merta sang dokter berujar keras, "Ya ampun Ibuuuu..... bagaimana anak ibu ndak sakit, Ibu terlalu sibuk urus diri sendiri, anak ndak diperduli!!!"
Tapi bila anak datang bersama Ibu yang hanya memakai daster dan bau bawang, maka dokter itupun mengomel, "Ckckck.... makanya anaknya sakit, Buuuuuu.... Ibu rantasa' sekali!!"
Dokter, taukah dokter masalah apa saja yang sudah dilalui si Ibu hari itu?
Sejak itu saya bersumpah tidak akan jadi dokter seperti itu.
Saya juga sangat ndak suka sama dokter yang mata duitan. Ah... memang dokter makin ditekan belakangan ini, masalah jasamediklah, remunerasi dan lainlain, tapi hendaknya jangan merugikan pasien, misalnya dengan demo atau aksi mogok pelayanan garagara jasamu disedikitkan, kawan. Jangan sampai amalan dan pahala kita buyar!!

Nah ini cerita sisi yang satu :
Bila mendapat guru yang baik, apalagi plus pintar dan perduli, biasanya saya langsung jatuh cinta. Saya contoh abisabisan! Andai bisa saya ikuti langkahnya ke manapun agar terkopi semuanya, pasti akan saya lakukan.
Misalnya yang satu ini.
Dia dokter bedah, tak usah disebut subspesialisasinya, nanti dia GR.
Caranya bicara pada pasien di poli, caranya cuci tangan dan membiarkan sabun steril tetap di tangannya tak dibilas lagi kecuali dengan alkohol di dalam OK steril, caranya pasang kain operasi, caranya insisi dan mengambil keputusan, caranya visite, caranya marahmarah bila ada tumpukan piring dan rantang kotor di bawah ranjang pasien, caranya membimbing anak didik, semuanya saya kopipaste!!
Ah.... banyak berkatta' dokter, banyak rejekita, selaluki sehat dan tetaplah begitu.

Duh paragraf berikutnya ini agak berat. Saya berkacakaca juga mengenang guru yang satu ini. Dia, Papa
Tau ndak, dulu saya sudah pula bersumpah bakalan jadi dokter yang tidak mata duitan sepertinya. Yang tegas pada aturan, tidak KKN, perhatian penuh pada tugas dan kewajiban.
Tau ndak, seorang perawat senior bilang memang saya mirip dia, jahilnya terutama, juga detailnya waktu wawancara pasien. Lama sekali urus 1 pasien di poli bedah. Hehehe... terlalu serius kopipaste, giq?

Guru itu mestinya selalu memberi contoh yang baik karena guru itu orang yang patut diteladani.
Yayaya...
Mudahmudahan Attis bisa juga selalu melihat halhal baik dalam diri Ibunya ini, amiiin

*happy starting weekend, friends
*banyak cinta, tawa dan bahagia buat kalian semua
💙💚💛💜

Happy Starting Weekend



Ini Jumat siangku,
Anda?

Happy starting weekend, friends

Uuuu.....



Dan kadangkadang Ibu puuuuuusing nak, puuuuuusiiiiiiiing...........
 

THE SOUL © 2008. Template Design By: SkinCorner