Guru




Ada frase lama berbunyi : "Guru itu diGUgu dan ditiRU" (sepertinya ini bahasa Jawa, karna tak ada dalam kamus bahasa Belandaku) memiliki makna dan falsafah bahwa sosok seorang guru dapat dipercaya dan ditiru.

Saya kurang setuju.
Karna ternyata yang saya alami, tidak semua guru dapat dipercaya dan ditiru. Guru itu memang selalu memberi kita contoh. Ada contoh baik, namun ternyata ada pula contoh yang kurang bahkan tidak baik.
Padahal sebenarnya dalam berbagai kegiatan berkehidupan, masyarakat berharap guru selalu jadi tauladan dan panutan.

Sebenarnya, saya tibatiba teringat saja tadi pagi, tapi baru sempat diketik sekarang, saat semua kesibukan sudah mereda, setelah selesai menemani kawan junior calon dokter bedah menyelesaiksn operasinya.
Sebenarnya, bukannya tidak percaya pada kemampuan junior saya, mungkin secara teori dia lebih pintar dari saya, tapi saya merasa memang sudah jadi tugas saya menemani dan membimbingnya sampai masa tugasnya berakhir di sini. Jadi bukanlah buangbuang waktu menenaninya setiap hari. Karna yang saya lakukan adalah memberinya bekal untuk dipakai kelak setelah dia selesai sekolah bedah.
Mudahmudahan semuanya contoh baik.
Saya berusaha menjadi guru yang baik, yang patut digugu dan ditiru.

Lantas guru yang memberi contoh yang kurang baik? Guru yang tak pantas digugu dan ditiru?
Suatu waktu dulu, saya kerap menemani seorang dokter anak praktek. Kadang saya datang awal, sebelum beliau datang.
Di luar tempat prakteknya sudah berjejer anak sakit beserta orangtuanya masingmasing yang berasal dari berbagai kalangan. Kaya, miskin, saudagar, PNS, nelayan, petani, tukang kayu, dan sebagainya.
Lalu dokter datang dan praktek pun dimulai.
Yang membuat saya miris, bila Ibu datang sambil menggendong anaknya yang beringus berpenampilan cantik, rapi dan bersih, maka serta merta sang dokter berujar keras, "Ya ampun Ibuuuu..... bagaimana anak ibu ndak sakit, Ibu terlalu sibuk urus diri sendiri, anak ndak diperduli!!!"
Tapi bila anak datang bersama Ibu yang hanya memakai daster dan bau bawang, maka dokter itupun mengomel, "Ckckck.... makanya anaknya sakit, Buuuuuu.... Ibu rantasa' sekali!!"
Dokter, taukah dokter masalah apa saja yang sudah dilalui si Ibu hari itu?
Sejak itu saya bersumpah tidak akan jadi dokter seperti itu.
Saya juga sangat ndak suka sama dokter yang mata duitan. Ah... memang dokter makin ditekan belakangan ini, masalah jasamediklah, remunerasi dan lainlain, tapi hendaknya jangan merugikan pasien, misalnya dengan demo atau aksi mogok pelayanan garagara jasamu disedikitkan, kawan. Jangan sampai amalan dan pahala kita buyar!!

Nah ini cerita sisi yang satu :
Bila mendapat guru yang baik, apalagi plus pintar dan perduli, biasanya saya langsung jatuh cinta. Saya contoh abisabisan! Andai bisa saya ikuti langkahnya ke manapun agar terkopi semuanya, pasti akan saya lakukan.
Misalnya yang satu ini.
Dia dokter bedah, tak usah disebut subspesialisasinya, nanti dia GR.
Caranya bicara pada pasien di poli, caranya cuci tangan dan membiarkan sabun steril tetap di tangannya tak dibilas lagi kecuali dengan alkohol di dalam OK steril, caranya pasang kain operasi, caranya insisi dan mengambil keputusan, caranya visite, caranya marahmarah bila ada tumpukan piring dan rantang kotor di bawah ranjang pasien, caranya membimbing anak didik, semuanya saya kopipaste!!
Ah.... banyak berkatta' dokter, banyak rejekita, selaluki sehat dan tetaplah begitu.

Duh paragraf berikutnya ini agak berat. Saya berkacakaca juga mengenang guru yang satu ini. Dia, Papa
Tau ndak, dulu saya sudah pula bersumpah bakalan jadi dokter yang tidak mata duitan sepertinya. Yang tegas pada aturan, tidak KKN, perhatian penuh pada tugas dan kewajiban.
Tau ndak, seorang perawat senior bilang memang saya mirip dia, jahilnya terutama, juga detailnya waktu wawancara pasien. Lama sekali urus 1 pasien di poli bedah. Hehehe... terlalu serius kopipaste, giq?

Guru itu mestinya selalu memberi contoh yang baik karena guru itu orang yang patut diteladani.
Yayaya...
Mudahmudahan Attis bisa juga selalu melihat halhal baik dalam diri Ibunya ini, amiiin

*happy starting weekend, friends
*banyak cinta, tawa dan bahagia buat kalian semua
💙💚💛💜

No comments:

 

THE SOUL © 2008. Template Design By: SkinCorner