The Job


Jam segini masih di kamar operasi, OK, Operatie Kamer, COT, Central Operating Theatre

Saat ibuibu yang lain sudah wangi karena sudah mandi sore, bermain atau mulai menyuapi balitanya, menyiapkan makan malam untuk keluarga tercinta, menemani anak belajar untuk ulangan besok, beebagi cerita dengan suami dan anakanak, pun menonton sinetron seri kesayangan, saya masih mengenakan setelan kebangsaan ini
"Apakah operasimu banyak?"
"Tidak juga," jawabku, "cuma memang tetekbengeknya sangat banyak."

Pertama pasien datang ke poli atau IRD atau konsulan dari teman sejawat
Saya perlu menjelaskan apa yang menyebabkan penyakit tersebut, bagaimana mengobatinya dan bagaimana pemulihannya
Biasanya penanganan bedah merupakan pilihan terakhir dalam pengobatan.
Biasanya.
Bila penyakit sudah tak dapat diobati dengan menelan, meminum, mengunyah, mengalirkan obat, maka mungkin pisau bisa menuntaskannya.
Mungkin, insya Allah
Di sinilah kami harus punya tenaga dan pengetahuan lebih banyak untuk berkomunikasi dan mengubah pemahaman pasien dan keluarganya, bahwa dia perlu dioperasi
Diterangkan, diceritakan, digambarkan, dibujuk sampai kadang stengah memaksa (hm.... menakutnakuti?)
Kadang kami terpaksa mengeluarkan kalimat tolotolo, "Pak, tidak mungkin kami membodohi bapak dan keluarga, bila memang penyakit ini ada obatnya yang bisa dimakan, masa tidak kami berikan? Lamaku kodong sekolah baru mauja pattolotoloi orang...."
Hahaha... gitu deh...
Bagaimana kalau pasien tetap tidak mau operasi? Silahkan tandatangan lembar penolakan tindakan dan byebyeeee.... salam sama yang di rumah yaaaa...

Lantas untuk yang bersedia, kami harus memantau hasil pemeriksaan penunjangnya, laboratorium, radiologi, EKG, danlainlain
Bila semua dalam batas normal maka kami harus mengkonsul ke ahli anestesi supaya pasien bisa segera dijadwalkan hari operasinya.
Bila ada yang tidak normal, maka harus dikonsul ke sejawat yang memiliki kompetensi menangani kelainan tersebut

Lalu, datanglah hari H
Operasi memperbaiki bentuk, menormalkan fungsi, mengeluarkan penyakit, mengurangi kesakitan, menyehatkan pasien adalah usaha manusia
Hasil akhirnya adalah ketentuan Tuhan.
Karenanya, tindakan operasi perlu usaha kita juga untuk memohon keridhaan Tuhan selalu.
Seeeeelaaaaaaaluuuuuu!!

Kadang operasi berjalan lancar, di sini kami tertawa dan menyerukan, "Horeeee... penyakitnya sopan, yaaa...., lancar mulus sukses!" Sambil bercandacanda setelah pasien stabil dan sadar baik

Kadang operasi mendapat kesulitan di tengah jalan, misalnya perdarahan yang sulit dikontrol, atau ternyata apa yang diliat mata manusia secara langsung (saat operasi) berbeda dengan hasil pemeriksaan pertama dan pemeriksaan penunjang pre operasi, kadang kami terpaksa memanggil keluarga pasien sampai masuk ke dalam kamar operasi untuk memperlihatkan "kesulitan" atau "keadaan" sedemikian.
Atau kesulitan lain, kehendak Tuhan yang tak terbaca sebelum operasi, tak teramal, tak dapat diketahui sebelumnya bakalan terjadi!
Saat itu kadang debaran jantung kami serasa sampai di leher, kepala pening, keringat dingin mulai berbintik (padahal OK dingin!), kadang ada penyesalan kenapa bisa terlibat dengan pasien tersebut, kadang mau menghilang saja rasanya dan tibatiba muncul di tempat nongkrong, bercengkerama dengan kawankawan, tidak susah hati begini....
Bisa membayangkan debaran jantung yang berpacu dengan keluarnya keringat dan ucapanucapan Subhanallaah dan Masya Allah bergantiganti, tanpa henti?
😯 Huh.... hadapi kenyataan!!
Bagaimana mengatasinya?
😯 Atasilah sendiri!! Kamu dokter bedah kan? Sudah sekolah 200 tahun, harus bisa mengatasi semua masalah doooong!!!

Arogan? Tidaklah!
Di zaman sekolah 200 tahun itu, kami diajari mengatasi keadaankeadaan sulit,
Tapi berhubung kami punya keterbatasan sebagai manusia, kadang perlu juga kami mengkonsul-di-atas-meja-operasi pada senior, teman sejawat yang sudah lebih berpengalaman menimba ilmu bedah selama 202 tahun.....
Biasanya bala bantuan akan datang beberapa saat kemudian, dan kami bersamasama menangani kesulitan tersebut
Makanya, HP tidak boleh lobet!
Makanya, hablum minannaas harus selalu baik!
Kalo ndak, bisa berabe!
Tapi kalau memang bisa diselesaikan sendiri, yaaaa cukuplah pengalaman sekolah 200 tahun tadi 😊

Trus ada cerita visite pasien pasca operasi, dilakukan berulangulang, tiap hari, terus menerus, sampai pasien pulang ke rumahnya.
Jadi kalau pasien dirawat 10 hari pasca operasi, 10 kalilah minimal kita menjumpai pasien tersebut
Ci luk baaaaa......
Saya menamakannya "Pigi cilukba ke kamar pasien"

Jadi, kalau jam segini masih di OK, ya wajar saja toh
Ini bukannya mengeluh, hanya curahan hati saya saja yang kayaknya sudah sakkulu dan mulai lapar
Tak perlu dibaca sampai akhir, tapi kalau sudah sampai sini ya memang sudah mau abis koq, jadi tanggung, bacalah hingga akhir!!

*Attis, tunggu Ibu datang ya nak, nanti Ibu temani belajar Bahasa Indonesia buat ulangan besok!
*Ibu masuk operasi dulu, ada opa kece yang perlu dikeluarkan penyakitnya sekarang

No comments:

 

THE SOUL © 2008. Template Design By: SkinCorner