Terperangkap di Rumah, Ceritanya
Karena besok Attis mau ujian bulanan di sekolahnya, maka sejak kemarin saya dan Papa sudah mencicil pelajaran buat dia
Sejak kemarin matematika, PKN dan agama diulang dan dibagi dalam beberapa sesi
Diselingi makan, minum, ma'lagalaga, dan ngobrol serta tidur tentunya
Khasnya, anak yang mau ujian, orangtua yang ikutan belajar
Tapi tak apalah, menemaninya belajar cukup membuat kami bahagia kok
Bahagia karena bisa berhemat, ndak keluar biaya bensin dan mol, tentunya, hehehe...
Tapi cukup membuat sebal juga, karena berarti waktu bercengkerama ortu dengan kawankawan lain jadi berkurang (yang terutama sih ibuuu, kan Ibu gaul.....)
Kan terperangkap ceritanya!
Besok ini ulangan semua bab 2 mata pelajarannya, plus pelajaran bahasa Mandarin yang baru dimulai awal September lalu
Bicara soal pelajaran bahasa Mandarin tak banyak yang kami tau, sedikit sekali malah, bahkan sungguhsungguh O kecil buat saya dan Papa, kecuali kalimat "Wo ai ni" yang kerap diucapkan Ibu ke Papa atau Papa ke Ibu (ehm....)
Bagaimana yaaa?
Pertama, kami bukan orang Mandarin
Kedua, kami tidak pernah belajar bahasa ini
Ketiga, tidak ada yang mengharuskan kami menguasai atau mengenal bahasa ini, karena pun saat belanja di tokotoko yang menggunakan bahasa ini atau bahasa turunannya yang sejenis, semuanya bisa diselesaikan dengan kalkulator dan bahasa tubuh, hahaha, gitu deh...
Nah, pada saat mulai menemaninya belajar, terkagetkagetlah saya dan Papa, susahnya ini bahasa, ya tulisannya, ya penyebutannya
Untuk menyebut 1 suku kata saja, ada sekian garis yang harus dibentuk membangun huruf!
Bagaimana 1 kalimat?
Bagaimana kalau ngobrol?
Bagaimana kalo gossip yang bisa paaaaaanjang dan laaaaaaaama?
Hm...... bagaimana ya?
Akhirnya kami menyerah, biar sajalah, cukup sudah dia mengenal sediiiikiiiiiit saja penulisan dan pengucapannya kali ini
Saya percaya dia akan bisa nanti, mungkin bulanbulan depan, atau bahkan minggu depan
Otak anakanak itu seperti spons
Apa yang didengar, dilihat, diserap seperti spons menyerap air
Mungkin karena belum banyak isinya, jadi bisa lebih mudah memasukkan data, mengolah serta menghapal sesuatu
Hal yang sama terjadi saat anakanak belajar mengaji
Lihat saja hafidzhafidz cilik ituuuuu, pintarnyaaaaa, jernihnya suaranya melafadzkan ayatayat suci. Indah betul!
Setelah pelajaran bahasa Mandarin, kami lanjutkan dengan pelajaran bahasa Inggris
Oooo... kalau ini.... sini nak, percuma Ibumu orang Inggris-Belanda kalau tak bisa mengajarkanmu bahasa ini, siniiiii.....
Kita mulai dengan prepotition ya nak
The prepotitions are near, on, in, under, above.....
"Tapi Attis mengantuk, Ibuuuu" kilahnya beberapa saat kemudian
Hm.... baiklah sebentar baru kita lanjutkan kalau begitu, sini peluk Ibu!!
Dan dia pun melingkarkan lengannya di leherku
Bahagianya!
*Walaupun terperangkap di rumah dan terperangkap dalam rengkuhannya
*Walaupun sebentar malam ada pengantin keluarga
*picture taken by Papa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment