Golkam
Wajik atau baje' atau baye' atau golla kambu
Dibuat dari beras ketan, kelapa parut dan gula merah, dibungkus daun pisang kering, tanpa bahan pengawet makanan ini tahan berbulanbulan asal proses pembuatannya bersih
Kalau asalnya dari tanah Mandar, maka bentuknya seperti ini, bila bungkusnya dibuka tampaklah seonggok kecil penganan berwarna coklat merah, berkilau dan lengket, namanya Golla Kambu ato Baye'
Kalau dari tempat lainnya, lain pula bentuk dan namanya
Tapi semuanya memiliki rasa manis (sekali)
Bila ada kawan datang dari tanah Mandar, maka pesananku hanya ini
"Bawakan saya golla kambu, yaaa, " begitu pintaku selalu.
Belinya tidak sulit, mudah didapat di toko atau di rumah penduduk yang memproduksi oleholeh khas ini
Bila betul dibawakan sebagai buah tangan oleh kawan, maka dengan penuh kesyukuran dan kepelitanku, kusembunyikan hanya untuk diriku sendiri.
Orang lain tidak boleh dapat!
Orang lain tidak perlu tau, hahaha....
Mungkin aneh buat kalian tapi sesungguhnya terjadi! Kesyukuran dan kepelitannya, maksud saya! 😀😀😀
Mengunyah golla kambu perlahan bagi saya adalah prosesi unik, semacam ritual khusus yang sudah saya jalani sejak pulang PTT 14 tahun lalu.
Di setiap gigitanku itu selalu ada kenangan yang mengalir silih berganti, kenangan manis, kenangan pahit, kenangan heboh, semuanya.
Tentang rumah kecilku yang berwarna biru putih dan bertirai bungabunga biru kecil di samping Puskesmas Banggae II Majene,
Tentang anakanak kecil di sekitar rumah yang senang bermain di halaman yang luas, bahkan masuk nonton vcd film kartun, jumlah mereka tak kurang dari 10 orang, kadang semuanya kuangkut dengan ambulans L300 milik Puskesmasku ke dermaga Majene hanya untuk sekedar menghirup angin laut sore hari dan minum susu kotak seorang satu.
Tentang perkawananku yang aneh dengan seorang Dokter Nasrani Sangir dan seorang mbak Hindu Bali, kami bisa menangis lantas tertawa bareng setelah samasama menghayati beratnya kehidupan di Tanah Rantau
Tentang gelar Dokter Teladan Propinsi yang kudapat dari sana, waktu itu Mandar masih termasuk bagian Sulawesi Selatan, belum Barat
Tentang semua kawan dan keluarga di sana, di Tanah Mandar, tempatku menghabiskan masa PTT 3 tahun 6 bulan (3 tahun PTT resmi, 6 bulan kerja untuk WHO urus pasien Kusta
Kenangan tentang tempatku membagi ilmu dan memberikan pelayanan kesehatan di sana, tentang bagaimana hidup bermasyarakat
Kenangan tentang kasih sayang orangorang Mandar pada saya
Dan di sinilah saya dengan golla kambuku, melihat film lama terputar kembali di benak,
Indah....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment