Simpul Bahagia
Dia sudah bisa menyimpul sendiri tali sepatunya
Ada aliran sejuk di hati saya melihat kemampuannya ini
Mengikat tali sepatu membutuhkan kehalusan motorik dan keseimbangan
Hal sederhana yang kadang bikin kita gemas, selalu menolongnya dan akhirnya dia tidak pernah dibiarkan berlatih sendiri, lantas dicap manja atau bodoh.
Untuk menghindari cap itu, maka saya sebagai seorang Ibu yang tegar alaala tentara payung, tega dan keras hati, hanya mengajarnya di awal.
Dan kejadian yang selanjutnya adalah membiarkannya mengikat tali kets, longgar, dibukanya, disimpul lagi, pitanya ndak sama panjang, dibongkar lagi, disimpul lagi...
Sejak kelas 1 SDnya mulai, dia memiliki sepasang kets putih bertali
Mulanya, saya mengajarkannya menyimpul perlahanlahan.
Saya membentuk 1 pita yang dilingkarkan dengan bagian tali yang satu dan memunculkan pita baru, menariknya keluar dari lubang.
Sebenarnya cara ini lebih sederhana (walaupun menerangkannya lebih ribet :D )
Tapi ternyata Attis akhirnya lebih familiar dengan membentuk sekaligus 2 pita di depan, padahal cara itu lebih membutuhkan keahlian motorik halus lho!
Ah Attis, terima kasih sudah memberi kesempatan Ibu melihat pemandangan ini
Bahagia itu ada di sekitar kita
Bahagia itu juga ada di dalam hati kita
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment